Home » » Pernik-Pernik Reuni ke V Mobil Pak Maulana nyaris tergelincir

Pernik-Pernik Reuni ke V Mobil Pak Maulana nyaris tergelincir


" Pose depan Bis"
Jam 05.30 spanduk berukuran 3 M sudah terbentang dengan tulisan
" Selamat datang peserta Reuni Ke V Ex Karyawan PT.Schering Indonesia,," Lewatlah Ibu Upi Supriyati untuk berangkat tugas menuju bandara dan terbang ke Semarang 
" Wah sudah siap nih ", sambil mengabadikan gambar.spanduk yang terpasang rapi.
"Maaf ya pak saya salam ke teman2 tidak bisa ikutan,"demikian salam Ibu Upi ke mas Buyung.
Reuni tahun ini memang benar-benar sukses besar, menjadi kenangan tersendiri buat rekan rekan dari pasar rebo, karena rasanya seperti mau berangkat tour saat masih kerja di schering dulu, tak lama kemudian jam 06.25 armada bis "lack " tiba langsung menempati parkir disamping gedung yang menjadi kunci sejarah itu,
" ayo kita foto dulu," ajak mas buyung meminta foto bergantian,
Dari arah pintu gerbang datang seok seok wanita paruh baya yang kas dengan katawanya.
" hak hak, siapa ini ya ?" mereka menyapa ibu Rochma, ternyata mereka hampir saja tak mengenali Ibu Rohma yang memang wajah dan rambutnya sudah berubah tidak seperti yang dulu, keduanya tak tahan menahan tawa,kemudian saling berpelukan sambil meneteskan air mata, penulis  tak sempat tanya, kenapa menetskan air mata saat berpelukan, apakah haru, kaget atau apa ya ? hanya mereka yang tahu.
"Hayo yang sudah datang naik bis, saya tidak memilihkan pokonya siapa yang datang duluan, yaa bisa cari tempat duluan" informasi dari mas buyung.
Luar biasa senengnya, mereka saling bersalaman dan berebut mencari kursi alhamdulillah tempat duduk mencukupi.
" Nah bapak/Ibu kita sudah mulai berangkat kita doa dulu ya " kata mas kamil memulai acaranya, setelah itu menyampaikan tujuan Reuni, kita sebenarnya acaranya Jam 12.00 s/d Jam 15,00 Tapi, karena bis ini sudah dicharter, ya kita manfaatkan, sayang kan !.
" Hore ,,,,,,,,,,,,,,"sambut gemuruh dari rekan-rekan.
" Nah kita nanti, ke air terjuan patungan sendiri, karena ini acara diluar reuni ya, untuk acara reuni kita kan sudah ditentukan Rp.100.000 ya kalau ada, kalau nggak ada nggak usah turun, tapi nanti ada edaran plastik saweran aja serelanya,
" Ayo yang mau saweran-saweran ," teriak Emi Isnaini, sambil membawa tas plastik hitam, dan setelah dihitung alhamdulillah terkumpul Rp.1,300.000 alhamdulillah.
" kembali lagi ya bpk/bu, dulu saat dischering kan gemar banget nih mengadakan arisan, bagaimana kalau kita adakan arisan untuk hiburan aja, berapa kek, Rp3000 an atau berapa, kalau ada 30 orang kan terkumpul Rp.100.000 nanti dikocok 3 orang , dibagi deh Rp30.000,an, kan sisa Rp.10,000, nah sisanya buat saya yang ngocok," kata mas kamil berseloroh, kontak seisi bis tertawa, tak terasa waktu 30 menit sudah sampai pintu gerbang sentul selatan, dan hasil saweran terkumpul Rp,100,000 dikocok 4 orang dan tiap orang dapatnya Rp.25.000 salah satunya bang Buyung yang dapat arisan, oke ya kita sudah sampai nanti pulangnya arisan lagi.


 Kenangan yang tak terlupakan
jam 08.35 Bis sampai dipintu gerbang Air Terjun Bidadari,  kebetulan lokasinya perlu menapaki dengan jalan kaki sekitar 300 meteran, rombongan satu persatu turun, koordinator mas buyung menyampaikan dengan arif .
" Bapak Ibu, ini tiket per orang Rp30,000, jadi kita saweran lagi, yang mau ikutan ke air terjun, maaf kalau yang tidak mau ikutan, boleh menunggu di bis,' demikian paparnya, namun dalam sekejab semua mengeluarkan dompet, dan terkumpullah sejumlah uang Rp,1,200,000 akhirnya semua peserta bisa ikutan masuk ke air terjun, melihat suasana air terjun yang ada di Bidadari, dan ini adalah kali pertama semua langsung menyerbu tempat-tempat para turis lokal ini, untuk mengabadikan fotonya,ada juga yang mengarah tepat di bawah air terjun.
" kaya ditusuk-tusuk jarum, kita pas dibawahnya, enak deh," cerita salah satu peserta pak Broto yang sampai tepat dibawah air terjun.
" Aku mau kesini lagi deh nanti, soalnya aku sudah cantik begini,masak mau basah-basahan, dan nggak bawa salinan,' seloroh rekan yang hanya bisa foto foto saja, karena air terjun dengan ketinggian hampir 100 M itu membawa angin kencang dengan udara bercampur embun, jadi yang ingin dekat berarti ingin. basah basahan ,
" Jam sudah jam 10,00 ayo kita naik lagi " teriak mas buyung , walau masih banyak yang asik ingin menikmati acara di air terjun ini.
" Aduh naiknya kembali ke parkiran aku nggak kuat deh ," karena memang masih sekitar 200 M.ada yg naik ojek, ada yang jalan ,ada yang numpang rekan yang memang membawa mobil sedan atau mobil ukuran kecil.
Maulana membawa mobil sedan ukuran kecil, berisi Maulana ,Istri dan ketiga anakanya, lewatklah rombongan Hasanah yang mengantar anaknya
" ayo kalau mau ikutan ?," maulana menawari jasa baiknya.
ikutlah Hasanah bersama anaknya, ternyata anaknya Martini dan Nasuah juga mau ikuta jadilah tambah 5 orang, kebetulan kelas berat semua, apa yang terjadi saat menanjak, mobil maulana tak mampu dan nyaris saja tergelincir ke jurang,  kontan saja seisi kendaraan menjadi panik.
' Awas awas , pak mauluana , turun turun," teriak hasanah dengan nada ngos ngosan, juga pucat pasi, Hasanah turun karena memang muatan over.
 Tiba di eco Park
alhamdulillah tepat jam 11. 40 rombangan sudah sampai ditempat reuni, rekan rekan dari berbagai penjuru sudah siap menyambut rombongan dari pasar rebo ini.
( Sby )


Comment

Random Post

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. MEDIA INFORMASI DAN KOMUNIKASI EX SCHERING GROUP - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger